BATU BARA | zabara.id, Sesaat viral beredar rekaman audio berisi percakapan antara sejumlah pejabat Kabupaten Batu Bara bersepakat untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Salah satunya mencatut foto Kapolres Batu Bara.
Saat dikonfirmasi wartawan, Kapolres AKBP Taufiq Hidayat Thayeb menggapi isu tersebut dengan santai dan tersenyum, ia pun mengatakan hal ini sering terjadi untuk memecah belah kita dan membuat kepanikan, khususnya menjelang pemilu seperti ini, ujarnya.
“Kita jangan terpancing apalagi membuat kepanikan, ini biasa terjadi menjelang Pemilu dan dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk menciptakan situasi gaduh, jika kita panik justru mereka senang, dan kita masih ingat di Pemilu tahun 2019 istilah cebong dan kampret yang sengaja diciptakan,” ucapnya.
Kapolres Batu Bara itu pun meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak percaya isu-isu hoax yang bertujuan untuk memecah-belah persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara, serta terus bersama mewujudkan Pemilu damai dan Kepolisian memastikan bertindak netral.
“Saat ini pihak Kepolisian fokus pada Cooling System menjelang pemilu dan mewujudkan Kamtibmas kondusif, serta memastikan Pemilu berjalan secara baik di Kabupaten Batu Bara,” tegas Kapolres.
Sebelumnya dikutip dari CNNIndonesia.com, Minggu (14/1) bahwa Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Nugraha R Gumilar membantah ada rekaman audio diduga berisi percakapan antara Dandim, Bupati, Kapolres, dan Kajari Batubara, untuk bahu membahu memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.
Nugraha menegaskan Forkopimda Batubara tidak pernah menyampaikan ucapan sebagaimana rekaman percakapan yang bocor dan beredar di media sosial tersebut.
“Forkopimda Batubara tidak pernah menyampaikan sebagaimana percakapan yang viral di media sosial. Rekaman percakapan tersebut juga tidak bisa dibuktikan kebenarannya,” kata Nugraha, Minggu (14/1/2024).
Rekaman itu berisi percakapan dugaan kongkalikong untuk mendukung calon presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
“Ya per kecamatan aja itu. Ya tambah-tambah lah, jadi untuk kepala desa, ini langsung aja kita diarahkan ke 02, judul yang pertama,” kata salah satu sosok dalam rekaman yang diterima.
“Tidak ada cerita lain, tidak ada cerita alasan apa pun, menangkan 02 di desa masing-masing,” lanjut suara tersebut.
Postingan di medsos itu dipastikan hoaks. Pimpinan sudah mengklarifikasi hal itu ke pak Kajari (Batubara Amru Siregar). Yang bersangkutan mengatakan, tidak tahu menahu tentang rekaman percakapan tersebut, ungkapnya.
Kejaksaan Agung pun langsung klarifikasi. Mereka membantah percakapan yang diduga dilakukan oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Batubara, Sumatera Utara, Amru Siregar dengan Kapolres Batu Bara AKBP Taufiq Hidayat Thayeb mengenai kongkalikong dalam Pilpres 2024.
“Saya sudah klarifikasi langsung kepada Kajari Batu bara bahwa yang bersangkutan tidak tahu-menahu tentang rekaman percakapan tersebut, yang bersangkutan tidak pernah hadir atau kumpul-kumpul dengan Forkopimda terkait dengan pembicaraan yang beredar,” kata Ketut.
Ketut menyampaikan Jaksa Agung saat ini secara tegas memerintahkan Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumut untuk mengklarifikasi rekaman tersebut.
Jaksa Agung juga memerintahkan agar Kajati Sumut turut melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan pihak berwajib guna mencegah fitnah berkembang di tengah situasi politik saat ini.
“Kami menjaga netralitas sebagaimana himbauan Jaksa Agung, kalau diketemukan adanya tindakan yang memihak paslon akan ditindak tegas,” ujar dia.
Sementara itu Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan suara dalam video viral itu bukan suara dari Kapolres Batubara maupun Forkopimda.
“Suara-suara itu bukan suara Kapolres atau Forkopimda. Nanti jam 1 kapolres, dandim, kajari akan prescon menjelaskan,” terangnya. (Red),